Sub Pokok Bahasan
1.
Pentingnya
peranan pemerintah dalam perekonomian
2.
Kebijakan
fiskal sebagai bentuk keterlibatan
pemerintah dalam perekonomian di Indonesia
3. Keseimbangan
pendapatan nasional jika pemerintah terlibat dalam perekonomian melalui
kebijakan fiskal
1. Pentingnya Peran Pemerintah Dalam
Perekonomian
Ø Fungsi
utama pemerintah adalah mengendalikan perekonomian untuk mencapai tujuan
ekonomi tertentu.
Ø Dalam
perekonomian tiga sektor, pemerintah bertindak sebagai pembuat dan pengatur
kebijakan masyarakat dan bisnis.
Hubungan Pemerintah dengan Rumah
Tangga dan Perusahaan
Pemerintah menjalankan salah satu perannya yaitu sebagai produsen dengan menghasilkan barang dan jasa melalui BUMN seperti Pertamina, PLN dsb, produk yang dihasilkan pemerintah dikonsumsi oleh rumah tangga dan perusahaan. Produk atau Barang dan jasa yang dihasilkan oleh pemerintah misalnya minyak, Listrik, gas, pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Karena pemerintah telah menghasilkan produk yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun perusahaan maka pemerintah berhak untuk mendapatkan penghasilan atau pendapatan maupun menarik pajak dari perusahaan dan rumah tangga. Semua pendapatan atau penghasilan yang didapatkan pemerintah di antaranya dikeluarkan untuk membayar para pegawai negeri misalanya membayar gaji polisi, membayar gaji guru, dokter dan sebagainya, pendapatan pemerintah juga digunakan untuk memberi subsidi kepada rumah tangga maupun perusahaan.
2. Kebijakan Fiskal Sebagai Bentuk
Keterlibatan Pemerintah Dalam Perekonomian di Indonesia
Ø Adanya
pengeluaran pemerintah mengakibatkan keseimbangan pendapatan ekonomi berubah
menjadi C+I+G.
Ø GDP
= Disposible Income (DI) + Pajak
Ø Jika
diasumsikan pajak tetap, maka selisih antara GDP dan DI tetap.
Ø Asumptions: no foreign trade, transfers or depreciation
3. Keseimbangan Pendapatan Nasional Jika Pemerintah Terlibat Dalam Perekonomian Melalui Kebijakan Fiskal
Secara
Matematis.
1. Jika
pajak yang dipungut oleh pemerintah adalah pajak lump sum (lump sum tax) yang
tidak dipengaruhi oleh pendapatan.
Ø Y = C + I + G
Y
= C0 + bYd + I + G
Y
= C0 + b(Y – T) + I + G
Y
= C0 + bY – bT + I + G
Y
= 1/(1-b) (C0 – bT + I + G)
Ø I + G = S + T
I
+ G = - C0 + (1 – b)Yd + T
I
+ G = - C0 + (1 – b)(Y – T) + T
I
+ G = - C0 + (1 – b)Y + bT
Y
= 1/(1-b) (C0 – bT + I + G)
2. Jika
pajak yang dipungut oleh pemerintah adalah pajak sebagai fungsi dari
pendapatan: T = T0 + tY
Ø Y = C + I + G
Y
= C0 + bYd + I + G
Y
= C0 + b(Y – T0 – tY) + I + G
Y
= C0 + bY – bT0 – btY + I + G
Y
= 1/(1-b+bt) (C0 – bT0 + I + G)
Ø I + G = S + T
I
+ G = - C0 + (1 – b)Yd + (T0 + tY)
I
+ G = - C0 + (1 – b)(Y – T0 – tY) + (T0 + tY)
I
+ G = - C0 + (1 – b)Y – (1 – b)T0 – (1 – b)tY + (T0 + tY)
I
+ G = - C0 + (1 – b)Y + bT0 + btY
Y
= 1/(1-b+bt) (C0 – bT0 + I + G)