Variabel Penentu Pendapatan Nasional (Pendekatan Pengeluaran)

a.      KONSUMSI (C)

Pengeluaran konsumsi rumah tangga (consumption) yang di-notasikan dengan C.

Pengaruh perilaku konsumsi rumah tangga dalam jangka pendek karena kontribusinya dalam penentuan GNP. Dalam jangka panjang perilaku rumah tangga dalam berkonsumsi akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi (economic growth).

Hampir di semua negara bahwa tingkat konsumsi merupakan bagian terbesar dari konstruksi GNP di atas lima puluh persen (50%).

·         Pendekatan Tingkat konsumsi rumah tangga

Terkait dengan tinggi rendahnya pendapatan atau jika dinyatakan dengan sebuah fungsi adalah C = f (Y)

atau jika pendapatan itu bersifat disposibel (pendapatan siap pakai) maka fungsinya menjadi C = f ( Y - Tax). 

b.      Investasi (I)

Adalah pengeluaran atau pembelanjaan barang-barang modal dan pelengkapan produksi untuk menambah barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.

·         Contoh yang dapat melakukan investasi

Ø  Rumah tangga

Misalnya dengan pembelian rumah baru.

Ø  Perusahaan

Misalnya : membeli bahan baku, menambah persediaan modal.

Fungsi sederhana investasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga riil dan dapat digambarkan sebagai berikut :

I = f (r).

Jika tingkat suku bunga naik akan menurunkan hasrat individu untuk berinvestasi dan sebaliknya.

c. Pengeluaran Pemerintah(G)

·         Belanja rutin negara

·         Investasi pemerintah

·         Konsumsi pemerintahan

·         Pembelanjaan yang bersifat otonom

·         Transfer/pengeluaran pemerintah

·         Pemberian beasiswa

·         Dana pension

·         Bantuan bencana alam

·         Subsidi

Tahun pengeluaran pemerintah dalam PNB = 8%

d. Aktivitas Ekspor Dan Impor (X-M)

Definisi ekspor adalah aktivitas penjualan baik berupa barang maupun jasa dari suatu negara ke negara lain atau ke pasar dunia,

Impor adalah membeli atau memasukkan barang/jasa dari negara lain atau luar negeri ke dalam suatu negara.

Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983. Sejak saat itu, ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor. Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik, menjadi sesuatu yang sangat lazim. Persaingan sangat tajam antar berbagai produk. Selain harga, kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk. Berikut contoh data ekspor impor pada tahun 2012.

Nilai ekspor Indonesia Januari 2012 mencapai US$15,49 miliar atau mengalami penurunan sebesar 9,28 persen dibanding ekspor Desember 2011. Sementara bila dibanding Januari 2011 mengalami peningkatan sebesar 6,07 persen.

Ekspor nonmigas Januari 2012 mencapai US$12,52 miliar, turun 7,90 persen dibanding Desember 2011, sedangkan dibanding ekspor Januari 2011 meningkat 4,40 persen.

Penurunan ekspor nonmigas terbesar Januari 2012 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$619,3 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$213,5 juta.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama