IDEOLOGI PANCASILA DITENGAH PERUBAHAN ZAMAN

     “Ketahanan ideologi Pancasila kembali di uji ketika dunia masuk pada era globalisasi dimana banyaknya ideologi alternatif merasuki kedalam sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa. “Dikutip dari pernyataan Deputi Bidang Pengkajian Strategik, Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P.”Berita: Focus Group Discussion (FGD)”  (Maret 2020)”

Era globalisasi banyak memunculkan berbagai bidang baru, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya perkembangan teknologi, masyarakat dapat mengetahui dengan cepat perkembangan tentang seluruh negara-negara di dunia. Dampak tersebut dapat memberikan hal positif dan negatif, contoh hal negatif yang dihasilkan diantaranya yaitu perubahan yang terjadi dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan teknologi informasi. Era globalisasi memberi tantangan yang dapat mengancam kepribadian bangsa. Pemahaman masyarakat terhadap Pancasila sedikit berbeda. Sebagian kecil masyarakat menganggap bahwa Pancasila hanya sebagai simbol negara dan melupakan nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnnya.

Sementara itu, contoh lunturnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara salah satunya yaitu pejabat negara mengambil keuntungan pribadi dari adanya proyek yang berlangsung di daerah-daerah. Pancasila hanya sebagai slogan para pejabat, tetapi berbagai tindakan dan perilaku tidak mencerminkan dengan nilai-nilai Pancasila. Contohnya adanya tindakan curang agar dapat mengalahkan pihak lawan saat sedang masa kampanye pemilihan umum, melakuakan manipulasi data untuk melakukan korupsi atau memperkaya dirinya sendiri yang menyebabkan kerugian bagi negara, serta munculnya kekuatan baru yang tidak melihat Pancasila sebagai falsafah dan pegangan hidup bangsa Indonesia. “Dikutip dari penulis Terra Istinara “Pergeseran Ideologi Bangsa di Zaman Modern”, Kompasiana (Januari 2018)”

Mengenai munculnya kekuatan baru yang tidak melihat Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bangsa Inonesia. Adanya ancaman terhadap Pancasila amat nyata, pemerintah telah mengumumnkan wacana pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dianggap bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. “Dikutip dari pernyataan pengamat Politik LIPI, Syamsuddin Haris. “Melawan ancaman ideologi bangsa “, BBCnews,  (Mei 2017)”

Diskusi “Pancasila di Zamanku” yang diselenggarakan oleh Bakti Pendidikan Djarum Foundation bekerjasama dengan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dan Solidaritas Anak Bangsa (Sabang).

“Pancasila menjadi kesadaran filsafat hukum dan sumber kesadaran berbangsa dan bernegara, Pancasila itu Ideologi yang mempersatukan. Ditengah era keterbukaan informasi seperti saat ini bahaya radikalisme dan perpecahan terus mengintai generasi muda. Mengingatkan kembali potensi perpecahan kaum muda saat ini yang tidak lagi merefleksikan Pancasila dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila dipandang perlu dibumikan kembali ditengah-tengah kaum muda untuk menguatkan semangat persatuan. “Dikutip dari pernyataan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mohammad Mahfud M.D “Pancasila di Zamanku”, KOMPAS.com  (Februari 2018)”

Menurut pemahaman saya Pancasila adalah intisari dari cita-cita bangsa yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa yang bersifat universal dan tak lekang oleh waktu, entah untuk generasi sekarang atau di masa yang akan datang. Pancasila akan selalu relevan, karena nilai Pancasila bersumber dari keberagaman budaya, agama dan suku-suku di indonesia.

 

 

 

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama