1.
Jelaskan bagaimana sejarah ekonomi kreatif di Indonesia? Bagiaman kondisi
Ekonomi
Kreatif
di Inonesia saat ini?.
Ø Sejarah
ekonomi kreatif di Indonesia berarti melakukan kilas balik ke masa satu dekade
silam ketika studi mengenai keberadaan industri kreatif mulai dilakukan. Indonesia
yang mengawali perhelatan di sektor kreatif dengan mengadakan studi yang
digelar Depdagri.
Hasilnya,
industri kreatif pada periode 2002-2006 berhasil menyumbang GDP Indonesia
sebesar Rp104,638 Triliun. Jumlah itu menempatkan sektor industri kreatif di
posisi 7 dari 10 sektor yang dianalisis. Dengan kata lain, ia berada di atas
rata-rata kontribusi di sektor pengangkutan dan komunikasi; bangunan; serta
listrik, gas, dan air bersih.
Pada
kurun waktu yang sama, sektor industri kreatif mampu menyerap rata-rata sebesar
5,4 juta pekerja pertahunnya. Pada tahun 2006, sektor ini memiliki perusahaan
sebanyak 2,2 juta atau sekitar 5,17 persen dari jumlah total perusahaan di
Indonesia. Di tahun yang sama, sektor ini sukses membukukan nilai ekspor
sebesar Rp81,5 triliun atau setara 9,13 persen dari nilai total ekspor
nasional.
Selain
itu, dalam kajian tersebut juga disebutkan 14 subsektor untuk sektor industri
kreatif, antara lain: periklanan; arsitektur; pasar seni dan barang antik; kerajinan;
desain; fashion (mode); film, video, dan fotografi; permainan interaktif;
musik; seni pertunjukan; penerbitan dan percetakan; layanan komputer dan
piranti lunak; radio dan televisi; serta riset dan pengembangan.
Depdagri
merespons hasil studi itu dengan menerbitkan “Rencana Pengembangan Ekonomi
Kreatif Indonesia 2009-2015” pada tahun 2008. Rencana itu mendapat dukungan
dari presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan memberikan payung hukum
bagi ke-14 subsektor tersebut berupa Instruksi Presiden RI Nomor 6 Tahun 2009
tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.
Berikutnya,
pengembangan ekonomi di sektor kreatif masih terus dilakukan dengan memasukkan
sektor pariwisata ke dalam bagian 22 Kegiatan Ekonomi Utama yang tertuang dalam
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025
(MP3EI). Pada era kepemimpinan Joko Widodo, sektor kreatif diwadahi ke dalam
satu badan khusus bernama Badan Ekonomi Kreatif yang diketuai oleh Triawan
Munaf.
Ø Kondisi
ekonomi kreatif di Indonesia saat ini masih ada hambatan dan kendala dalam pengembangan ekonomi kreatif,
terutama terkendala oleh ekosistem bisnis dan investasinya.
2.
Berikan contoh ekonomi kreatif di daerah anda? Jelaskan dampak dan manfaatnya
bagi
daerah
anda?
Ø Di
daerah saya belum ada contoh ekonomi kreatif yang berjalan sehingga belum ada
dampak dan manfaatnya. Jadi untuk pertanyaan ini belum bisa saya jawab.
3.
Ekonomi kreatif apa saja yang ada di Universitas AMIKOM? Bagaimana peran dan
kontribusi
anda?
Ø MSV
Pictures ( Mataram Surya Visi)
Ø RBTV
(Reksa Birama TV)
Ø GIT
Solution
Untuk
ekonomi kreatif yang ada di Universitas AMIKOM Yogyakarta saya belum berperan
dan berkontribusi dalam hal tersebut. Semoga saja saya bisa lekas berperan dan
ikut berkontribusi.
4.
Saat ini banyak bermunculan para Youtuber, bagaimana peran mereka dalam ekonomi
kreatif?
Menurut anda apa saja kriteria youtuber sehingga digolongkan pelaku ekonomi
kreatif?
Ø Peran
mereka dalam industry kreatif yaitu salah
satu tulang punggung perekonomian agar dapat bertahan ditengah persaingan
global dan memanfaatkan youtube sebagai suatu inovasi pendukung hubungan
antara media dengan masyarakat, dan bisa menjadi wadah penyalur hobi atau bakat
namun menghasilkan.
Ø kriteria
youtuber sehingga digolongkan pelaku ekonomi kreatif yaitu inovasi dan
kreativitas di dunia perfilman serta adanya editing serta ide-ide baru untuk
tema dari konten youtuber.
5.
Pada saat kondisi pademi COVID-19, apa Ide kreatif dan inovatif anda? Jelaskan!
Apa
yang dilakukan para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam kondisi tersebut?
Ø Ide
kreatif dan Inovatif saat pandemic COVID-19
Berjualan
online sebagai dropship dengan memanfaatkan platform dari social media.
Ø Yang
dilakukan UKM saat terjadi pandemic COVID-19
Yaitu
ada beberapa sector yang berhenti misalnya pedagang makanan di tempat-tempat
wisata
Ada
yang masih berjalan pedagang makanan namun bukan di tempat wisata,
Adanya
kegiatan ukm pada bidang kerajinan kayu, gerabah, taah liat, baju dll mereka
yang mempunyai platform sosmed untuk berjualan secara online sehingga masih
tetap adanya pemasukan.