Audit Laporan Keuangan dan Laporan Audit

 

 “AUDIT LAPORAN KEUANGAN & LAPORAN AUDIT”

 

Perlunya Audit Atas Laporan Keuangan

Laporan keuangan perlu diaudit untuk memberikan informasi tentang perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak akan informasi keuangan, dibutuhkan pengujian kesesuaian antara praktek akuntansi dalam laporan keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Kewajiban untuk menyerahkan laporan keuangan kepada pengawasan ekstern dibenarkan dengan asumsi bahwa kepercayaan masyarakat tidak boleh dikecewakan. Jika tidak diaudit maka ada kemungkinan laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, oleh karena itu laporan keuangan yang belum di audit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.

 

Manfaat Ekonomis Audit

1.      Meningkatkan kredibilitas perusahaan, laporan keuangan perusahaan yang diaudit akan lebih dipercaya oleh para pemakai laporan keuangan dari pada laporan keuangan yang tidak diaudit. Kredibilitas perusahaan dimata pemakai laporan keuangan akan meningkat. Dengan demikian, para pemakai, terutama para investor dan kreditor, akan memandang bahwa risiko investasi atas perusahaan tersebut relatif rendah daripada perusahaan yang laporan keuangannya tidak diaudit.

2.      Meningkatkan efisiensi dan kejujuran, bila karyawan mengetahui bahwa audit independen akan dilakukan, maka ia akan berusaha menekan sekecil mungkin kesalahan dalam proses akutansi dan mengurangi kesalahan penilaian aktiva.

3.      Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, audit laporan keuangan yang dilakukan secara berfrekuensi teratur akan membawa dampak positif bagi efisiensi dan kejujuran karyawan. Bila karyawan mengetahui bahwa audit independen akan dilakukan, maka ia akan berusaha menekan sekecil mungkin kesalahan dalam proses akuntansi dan mengurangi kesalahan penilaian aktiva. Disamping itu, auditor independen, berdasar pengujiannya, dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk memperbaiki pengendalian internal dan untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan klien.

4.      Mendorong efisiensi pasar modal, audit vang dilakukan secara efektif akan menghasilkan laporan keuangan auditan yang berkualitas, relevan (berpaut) dan handal atau reliable. Dengan demikian, pasar modal, yang menggunakan informasi yang dihasilkan laporan keuangan sebagai sumber informasi utamanya, akan dapat berjalan secara efisien. Pasar modal yang efisien akan menghasilkan alokasi sumber daya yang efisien pula sehingga perekonomian nasional akan berjalan secara efisien.

 

Manfaat Audit Dari Sisi Pengawasan

1.      Preventive Control

Setiap kesalahan perhitungan, Tenaga akuntansi akan penyajian atau pengungkapan yang bekerja lebih berhati-hati tidak dikoreksi dalam keuangan dan akurat bila mereka akan disebutkan dalam laporan pemeriksaan. Dengan demikian menyadari akan diaudit pembaca laporan keuangan terhindar dari informasi yang keliru atau menyesatkan

2.      Detective Control

Suatu penyimpangan atau kesalahan yang terjadi lazimnya akan dapat diketahui dan dikoreksi melalui proses audit.

3.      Reporting Control

Setiap kesalahan perhitungan, penyajian atau pengungkapan yang tidak dikoreksi dalam keuangan akan disebutkan dalam laporan pemeriksaan. Dengan demikian pembaca laporan keuangan terhindar dari informasi yang keliru dan menyesatkan.

Preventif Control adalah suatu langkah pencegahan yang diambil sebelum keadaan darurat, kehilangan, atau masalah terjadi. Ini termasuk penggunaan alarm dan kunci, pemisahan tugas (untuk mencegah perekam uang tunai dari kas dan mengendalikan persediaan personil dari pengendalian persediaan) ditambah umum lainnya dan kebijakan-kebijakan otorisasi khusus.

 

Pemisahan Tanggung Jawab Manajemen Dan Auditor

1.      Manajemen bertanggung jawab atas pembuatan dan isi laporan keuangan yang dimuat dalam asersi atau pernyataan manajemen.

2.      Auditor independen bertanggung jawab untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang di hasilkan manajemen.

 

Hubungan Antara Akuntansi Dan Auditing

Metode akuntansi mengidentifikasi transaksi atau kejadian yang mempengaruhi entitas. Setelah diidentifikasi, item tersebut di ukur, direkam atau dicatat, diklasifikasikan, dan diringkas dalam catatan akuntansi. Hasil proses ini adalah laporan keuangan maupun bentuk laporan lainnya. Metode auditing mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti yang berhubungan dengan asersi manajemen. Hasil akhir proses auditing adalah laporan auditor independen.

 

Tahapan Audit Laporan Keuangan

1.      Penerimaan Penugasan Audit

2.      Perencanaan Audit

3.      Pelaksanaan Audit

4.      Pelaporan Hasil Temuan

 

Hubungan Tahapan Audit dengan Standar Audit



Laporan Audit

Laporan audit merupakan alat formal auditor untuk mengkomunikasikan suatu kesimpulan yang diperoleh mengenai laporan keuangan auditan kepada pihak yang berkepentingan. Dalam pembuatan dan mengeluarkan laporan audit, Auditor harus mengacu pada Standar Auditing terumata pada standar pelaporan.

Dalam laporan audit tersebut, auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran dalam semua hal yang material posisi keuangan suatu satuan usaha, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum tentang laporan keuangan auditan. Pendapat auditor tersebut disajikan dalam suatu laporan tertulis yang umumnya berupa laporan audit baku. Isi laporan audit baku terikat pada format yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yang terdiri dari dari tiga paragraf :

1.      Paragraf pengantar (introductory paragraph)

2.      Paragraf Lingkup (scope  paragraph)

3.      Paragraf Pendapat (opinion  paragraph)..

 

Jenis Pendapat Auditor

Opini

Karakteristik

Wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)

Laporan keuangan disajikan Sesuai Standar Akuntansi (PSAK/IFRS/SAP)

Wajar dengan Pengecualian (qualified opinion)

Laporan keuangan dapat diandalkan namun pemilik kepentingan harus memperhatikan beberapa masalah yang diungkapkan auditor atas  pos yang dikecualikan agar tidak salah mengambil keputusan.

 

Tidak wajar (adversed opinion)

Laporan keuangan tidak disajikan Sesuai Standar Akuntansi (PSAK/IFRS/SAP)

Menolak memberikan opini (disclaimer of opinion)

 

Suatu nilai secara material tidak dapat diyakini auditor karana adanya pembatasan lingkup pemeriksaaan oleh manajemen sehingga auditor tidak cukup bukti

 

 

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama